Penyambungan serat optik atau yang
sering disebut dengan splicing serat optik dilakukan pada saat serat putus yang
dikarenakan oleh faktor dari luar seperti terkena senar layangan, cangkul,
jangkar, dan lain-lain atau untuk menghubungkan ujung serat optik pada
saat instalasi dengan jarak yang jauh. Dengan melakukan splicing ini kita akan
dapat mengurangi redaman. Hal ini disebabkan bila kita menggunakan konektor
biasa untuk menghubungkan kedua ujung serat optik, maka kita akan mendapatkan
redaman yang lebih besar dibandingkan melakukan teknik splicing.
Peralatan
dan Bahan
- Splicer
- Pemotong tube
- Cutter
- Tang logam
- Tang pengupas serat
- Tang pemotong serat
- Kain bersih
- Alkohol
- Tissue
- Selotip
- Spidol
- Meteran
- Thinner-B
- Pelindung serat
Hal-Hal
yang perlu diperhatikan dalam penyambungan Serat Optik
Dalam melakukan splicing ada hal-hal
yang harus diperhatikan agar splicing bisa berhasil dan juga untuk keselamatan
kerja. Hal-hal tersebut antara lain:
- Sebelum melakukan splicing usahakan agar semua peralatan
dan bahan serta tangan kita sebersih mungkin sebab adanya kotoran pada
serat optik dapat menyumbang redaman pada serat.
- Selalu letakkan tangan di belakang cutter ketika sedang
melakukan pengupasan pelindung serat.
- Jangan menginjak tube karena akan merusak core yang ada
di dalamnya sehingga bisa menyebabkan core pecah atau retak.
- Sebaiknya jangan mendekatkan cairan alkohol ke mata kita
sebab cairan alkohol bisa menguap ke udara.
- Jangan menggulung core dengan diameter yang sangat kecil
karena bisa membuat core putus.
- Jangan membuang core sembarangan sebab bila menembus
kulit dikuatirkan bisa masuk ke aliran darah dan mengganggu kesehatan.
- Selalu perhatikan perlindungan pada kaset agar air tidak
dapat masuk kedalam kaset dan bisa merusak serat tersebut.
- Ikuti prosedur atau langkah-langkah yang ada.
Langkah-Langkah
Instalasi
Dalam hal ini kita menggunakan kabel
serat optik untuk udara. Berikut ini adalah prosedur atau langkah-langkah dalam
melakukan penyambungan atau splicing serat optik :
1. Ukur dengan menggunakan meteran
sepanjang +150cm (dalam keadaan baik) dari ujung kabel lalu tandai
dengan isolasi atau spidol.
+150 cm
Gambar Panjang kabel yang
dikupas
2. Untuk kabel udara terlebih dahulu
mengupas logam dalam kabel yang berfungsi sebagai penopang kabel saat berada di
udara dengan menggunakan cutter sepanjang batas tersebut lalu potong dengan
tang logam.
3. Setelah itu mengupas pelindung
tube yang berwarna hitam sepanjang batas tersebut. Langkah-langkah untuk
membuka pelindung :
a. Sebaiknya dilakukan secara sedikit
demi sedikit sepanjang 25 cm dengan cara digergaji dan jangan terlalu dalam
karena akan mengenai tube.
b. Patahkan sedikit dan memutar pada
bekas gergaji dan sudut patah tidak boleh 30o agar tube tidak ikut
patah.
c. Lalu tarik sehingga yang terlihat
hanya benang pelindung dan kupas benang tersebut dengan cutter sehingga yang
terlihat hanya tube yang dilapisi jelly.
4. Bersihkan tube dari jelly dengan
kain yang sudah dibasahi dengan thinner-B sampai bersih.
5. Ukur tube tersebut dari batas
isolasi sepanjang +50 cm beri tanda dengan spidol. Lalu kupas tube pada
batas tersebut dengan menggunakan pemotong tube dan sebaiknya dilakukan sedikit
demi sedikit sepanjang 25 cm dengan cara memutar pemotong tube searah jarum jam
sebanyak 2 kali lalu patahkan dan jangan lebih dari 30o agar serat
optik tidak ikut patah, lalu tarik tube sehingga yang terlihat hanya serat optik
saja yang dilindungi oleh jelly. Lakukan berulang-ulang sampai sepanjang +
100 cm dari ujung tube.
6. Bersihkan core tersebut dari jelly
dengan kain yang sudah dibasahi dengan thinner-B sampai bersih.
Gambar
Panjang tube yang dikupas
7. Gulung serat optik dengan bentuk
melingkar agar aman, tidak kotor dan tidak mengenai tanah.
Spiral Pengikat Tube Core Kaset
Gambar
Penempatan serat optik pada kaset
Langkah-Langkah
Splicing
1. Terlebih dahulu masukkan plastik
khusus untuk melindungi bagian core yang telah di-splice satu persatu dengan
diberi tanda dengan spidol.
2. Kupas core dari jaketnya
menggunakan tang pengupas dengan cara memposisikan tang agak miring, tahan lalu
tarik ke ujung core secara perlahan.
3. Setelah terkupas bersihkan core
dengan tissue yang sudah dibasahi dengan alkohol sampai gesekannya mengeluarkan
bunyi. Lakukan sebanyak 3 kali lalu keringkan dengan tissue.
4. Lalu masukkan ke dalam pemotong
core dimana kita menempatkan ujung jaket pada skala antara 15 dan 20, lalu
potong. Pada saat memotong, pisau harus dijalankan dengan kecepatan yang sesuai
dan konstan.
5. Setelah itu kita masukkan ke dalam
splicer yang berfungsi menyambung core dengan teknik fusion. Jangan sampai
ujung core menyentuh sesuatu benda sebab akan menambah redaman.
Gambar
Peletakan serat optik pada splicer
6. Kemudian tekan tombol set maka
secara otomatis splicer akan meleburkan kedua core dan menyambungnya. Tunggu
sampai layar menunjukkan estimasi redaman lalu tekan reset maka layar akan
kembali ke tampilan awal.
7. Setelah
itu keluarkan core tersebut lalu geser plastik khusus tadi ke sisi core yang
telah mengalami proses splice. Kemudian masukkan ke bagian splicer yang
berfungsi untuk memanaskan plastik tersebut. Tunggu sampai splicer mengeluarkan
bunyi lalu keluarkan.
8. Kemudian letakkan core kembali ke
dalam kaset tadi seperti gambar di bawah ini.
Gambar Peletakan protektor pada kaset
Rugi-Rugi
Penyambungan
Rugi-rugi penyambungan dapat terjadi
karena :
1. Perbedan struktur serat optik
antara lain:
– Diameter core tidak sama.
– Letak core tidak berada di tengah.
2. Kualitas penyambungan antara lain
:
– permukaan serat tidak rata.
– Sumbu serat
tidak sejajar.
–
Penyimpangan sudut.
– Serat masih
basah.
– Ujung serat
menyentuh sesuatu.
Kualitas
Penyambungan
Untuk mendapatkan kualitas
penyambungan yang baik harus diperhatikan :
– Kualitas kabel yang sesuai
spesifikasi
– Alat sambung yang baik.
– Lingkungan harus bersih.
– Jointer harus berpengalaman.
Dengan melakukan penyambungan secara fusion,
kita diharapkan bisa memperoleh redaman yang sekecil mungkin.
0 Komentar:
Posting Komentar